Prihatin, Sesama Siswa Pesantren Alkhairaat Saling Baku Hantam

Foto : Ferdi siswa Pesantren Alkhairaat

Kitateropong.com, Tanjung Selor Prihatin, sesama siswa Pesantren Alkhairaat yang berlokasi di Jalan Jelarai Kabupaten Bulungan, Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), saling baku hantam.

Akibanya, Ferdi, salah seorang siswa kelas 2 Sekolah Menengah Atas (SMA)  Pesantren Alkhairaat, mengalami luka lebam di bagian mata dan lecet di tubuhnya akibat baku hantam dengan seniornya.

Anak sulung dari Burhanudin, warga Tanjung Palas Kabupaten Bulungan ini babak belur hingga luka lebam di mata dan luka lecet di tubuhnya akibat baku hantam dengan seniornya sendiri.

Perkelahian itu, cerita Ferdi, bermula seusai olah raga sepakbola di pesantren. “Saya dan senior saya (kelas 3), bertengkar hingga terjadilah perkelahian satu lawan satu. Singkat cerita,pada akhirnya senior saya itu mengalah, karena luka di pelipis mata. Lalu, enggan melanjutkan lagi perkelahian dan mengalah, terang Ferdi.

Setelah kembali ke pesantren (kamar), sambung Ferdi, mungkin senior saya ini dilihat seangkatannya luka akibat perkelahian itu tidak terima. Lalu mendatangi saya di kamar ada sekitar 6 orang.

Salah seorang dari mereka, lanjutnya, memanggil saya untuk keluar dan langsung menendang dada saya. Karena takut dikeroyok, saya keluar dan di lorong pesantren itulah terjadi lagi perkelahian.

Dalam pertikaian itu, Ferdi terjatuh terkena pukulan hingga lunglai tidak bertenaga. Lantas, diseret sambil didepak, “Katanya, lihat ini yang kumpau (sombong) tadi kata mereka.

Setelah guru tahu, saya diantar ke ruang berobat pesantren. Saya di foto. Kata guru, saya ini akan  beritahu ke orang tua,” cerita Ferdi saat di temui di kediaman orang tuanya di Tanjung PalasSabtu (26/3/2022).

Kejadian hari Rabu sore tanggal 23 itu ketahuannya Sabtu malam jam 22.30. Salah seorang senior yang berkelahi mengupload foto Ferdi di Instagram pribadinya. Disitu baru kami tahu dan info itupun baru kami tahu stelah diberitahu teman saya,” ujar ayah Ferdi, Burhanudin.

Kata mereka, sambung Burhanudin, anakmu dipukul di pesantren. “Maka, waktu itu juga saya jemput Ferdi disana saya temui sekurty dan gurunya Ustad Ali, baru saya liat anak saya Ferdi ini terbaring lemah penuh luka lebam.

Saat itu, gurunya bercerita kalau Ferdi dipukul seniornya. Si guru ingin memberi tahu orang tuanya, takut kalau nama pesantren ini jelek. Saya bilang, saya tidak mau tahu. Pokoknya malam ini saya bawa, mau diizinkan atau tidak saya tetap bawa keluar,kisah Burhanudin.

Menurut Burhanudin, kasus ini sudah sering terjadi di pesantren tersebut. Namun anak anak takut melapor dengan orang tuaOrang tua Ferdi saat ini sudah mengantongi hasil visumnya dan surat bukti lapor ke pihak kepolisian.

Abas bilang terserah mereka. Mereka urusan sama Alkhairaat bukan urusan dengan kita. Urusan sama Alkhairaat, artinya berurusan dengan Habib Idrus bin Salim,” ujar  Habib Idrus aljufri yang disebutsebut pengelola Pondok Pesantren Alkhairaat di lokasi terpisah.

”Saya sudah sampaikan ke mereka (orang tua Ferdi), jangan kita lihat kesalahan orang lain, kesalahan anak kita tidak kita lihat. Ini simalakama kalian lapor, saya juga tidak mungkin diamkan masalah Ismail yang juga luka, nanti keluarga mereka juga pasti  menuntut,” kata Habib Idrus aljufri

Jadi, secara pribadi besok saya mau pertemukan keluarga Ismail dan kluarga Ferdi di kantor polisi. Kalaupun memang antum mau tetap angkat beritanya, baiknya setelah pertemuan kedua belah pihak di kantor polisi nanti baru tahu siapa yang salah siapa yang benar,” ujarnya.

Karena kalau sekarang belum terjelaskan siapa yang salah. Tadi kami juga sudah hubungi keluarga Ismail. Menurut mereka, ini masalah anak-anak kata mereka,”kitapun bisa keberatan dan lapor polisi, ya kita ini sebagai orang tua serahkan saja di pesantren kata meraka, pungkas Habib Idrus aljufri ketika di konfirmasi kitateropong.com via telepon selulernya.***


Wartawan : Selamat AL

Editor : Suryo

About teropong

Check Also

Selamat Hari Cinta Puspa& Satwa Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *