{"subsource":"done_button","uid":"06C45441-BD74-42BC-AEBD-00B364C1ED62_1634191034588","source":"other","origin":"gallery","is_remix":false,"used_premium_tools":false,"used_sources":"{"version":1,"sources":[]}","source_sid":"06C45441-BD74-42BC-AEBD-00B364C1ED62_1634191057703","premium_sources":[],"fte_sources":[]}

Efek Galian Tambang Batu Bara Rusak Kesehatan dan Lingkungan

BERDASARKAN referensi kitateropong.com ; Untuk  kegiatan  sebuah Pertambangan pasti ada dampak negatifnya , namun kita juga mengakuai banyak juga dampak positifnya.

Keberadaan perusahaan pertambangan  sebenarnya baik  untuk kemajuan ekonomi dan kesejahteraan di masyarakat, namun proses kegiatan pertambangan ini juga punya efek terhadap dampak buruk bagi kesehatan dan lingkungan.

Pada dasarnya, industri pertambangan menghasilkan efek buruk seperti limbah berbahaya bagi kesehatan maupun lingkungan.

Selain itu, pembiaran dalam pengelolan hasil limbah dari sebuah kegiatan pertambangan secara terus menerus dapat meningkatkan emisi produk beracun dan produk tidak ramah lingkungan lainnya.

Foto ; IPAL (sumber Google )

Sumber;  (Conserve Energy Future) menjelaskan, bahwa studi menunjukkan pertambangan adalah salah satu pekerjaan paling berbahaya di dunia dalam hal risiko cidera, kematian serta efek kesehatan jangka panjang yang terkait dengannya.

Efek jangka panjang pertambangan batubara, yakni gangguan pernapasan pneumokoniosis, asbestosis, dan silikosis. Risiko kesehatan itu berdasarkan jenis kegiatan pertambangan, yaitu penambangan dalam dan terbuka.

Tambang batubara menghasilkan banyak debu yang jika terhirup dapat menyebabkan flek hitam di paru-paru para pekerja atau orang lain yang tinggal di wilayah sekitar.

Peledakan dan pengeboran sebuah proses pertambangan juga menghasilkan mineral halus pada debu yang bisa terhirup dan menumpuk di paru-paru sehingga jadi penyebab pneumokoniosis.

Ketika penambang menghirup kuarsa atau kristal silika dalam jumlah berlebihan, kemungkinan besar akan menderita penyakit tidak dapat disembuhkan yang disebut silikosis.

Dalam artikel The Harvard College Global Health Review (HCGHR), Dr Michael Hendryx, peneliti dari West Virginia University mengatakan, pekerja dan masyarakat yang berada dekat pertambangan batu bara terganggu risiko kematian lebih tinggi akibat penyakit jantung, pernapasan, dan ginjal kronis.

Salah satu efek negatif pertambangan batubara pada lingkungan, yakni mempengaruhi perairan di permukaan atau bawah tanah.

Aktivitas pertambangan yang menghasilkan banyak bahan kimia bisa meracuni perairan.

Penggunaan bahan peledak serta aktivitas lain dalam proses pertambangan juga bisa menyebabkan erosi, menghapus keanekaragaman tumbuhan dan hewan yang kehilangan habitat serta transfer racun di rantai makanan.

Dalam hal ini, maka begitu pentingnya  bagi perusahaan pertambangan menyiapkan konstruksi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).*

 

Editor : Suryo                                                             Penulis : Selamat AL

 

 

 

 

About www.kitateropong.com

Check Also

Selamat Hari Cinta Puspa& Satwa Nasional

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *